Tuesday, September 25, 2007

Anekdot-anekdot Fudhail Ibnu 'Iyadh

Tiga Kelompok orang faqir
Orang-orang berkumpul mengerumuni Bisyr, ia sedang berkhotbah tenfang qona'ah. Salah seorang yang hadir menyelanya.
"Abu Nashr, engkau tidak menerima apapun dari makhluk untuk meraih ketinggian maqam-mu! Jika engkiu tulus menjalani penyangkalan dirimu dan sungguh sungguh telah memalingkan dari dunia ini, maka terimalah pemberian orang lain hingga engkau kehilangan ketinggian maqam-mu di mata manusia. Berikan segala yang engkau terima kepada fakir miskin secara sernbunyi-sembunyi kemudian teguhlah dalam keimanan kepadaNya dan raihlah ganjaranmu dariNya."

Kata-kata ini benar benar mengesankan murid Bisyr. Bisyr menjawab sebagai berikut: "Ketahuilah ! Kaum miskin terbagi ke dalam tiga kelas. Kelas pertama terdiri dari mereka yang tidak pernah meminta apapun jua, dan jika mereka diberi apa saja, mereka menolaknya. Mereka adalah para spiritualis; jika mereka meminta kepada Allah, Allah akan memberikan apa saja yang mereka inginkan; dan jika mereka menyampaikan permohonan yang mendesak kepada Allah, niscaya permohonan mereka terkabul. Kelas kedua terdiri dari mereka yang tidak meminta, namun mereka mau menerima diberi. Mereka adalah orang-orang dalam tingkatan menengah; mereka teguh dalam keyakinan mereka kepada Allah, dan mereka kelak duduk di meja surga. Kelas ketiga terdiri dari mereka yang duduk dengan sabar; sepanjang mereka mampu, mereka mencermati hidup mereka, dan menolak hasrat-hasrat lahiriah."
"Aku puas dengan jawabanmu" kata si penyela semoga Allah ridha padamu!"

Bekal haji
Sekelompok orang datang menemui Bisyr.
"Karni datang dari Suriah dan hendak berhaji," mereka berkata. "Apakah engkau berkenan untuk berhaji bersama kami?"
"Dengan tiga syarat," Bisyr menjawab. "Pertama, kita tidak akan membawa apa-apa. Kedua, kita tidak kan meminta apa pun. Ketiga, jika kita diberi apa saja, kita tidak akan menerimanya."
"Tidak meminta apa pun dan tidak membawa apa-apa... itu dapat kami terima," jawab mereka. "Tetapi bila kita diberi sesuatu, kita tidak boleh menolakuya."
"Keyakinan kalian tidak pada Allah," Bisyr memaki mereka, "namun pada bekal haji kalian."

Zuhud ala Bisyr
Menjelang ajalnya, Bisyr terbaring di tempat tidurnya. Seorang lelaki masuk dan mengeluh tentang kejamnya nasib. Bisyr memberikan pakaiannya kepada lelaki itu dan ia mengenakan pakaian pinjaman. Dengan mengenakan baju itulah ia meninggal dunia.

Rahasia Maqam Bisyr
Bisyr mengisahkan sebagai berikut:
Suatu kali, aku melihat Nabi saw. dalam mimpi ku. Beliau berkata padaku, "Bisyr, tahukah engkau mengapa Allah memilihmu dari antara orang-orang sezamanmu dan telah mengangkatmu ke posisi yang tinggi?"
"Tidak, wahai Rasulullah,"jawabku.
"Itu karena engkau mengikuti sunahku, menghormati orang-orang saleh, memberi nasihat yang baik kepada para saudaramu, serta mencintaiku dan ahlulbaitku," Nabi saw. memberitahuku. "Karena itulah Allah telah menaikkanmu ke maqam para wali."

Nasihati Aku
Bisyr juga menceritakan kisah berikut:
Suatu malam, aku melihat Imam 'Ali bin Abi Thalib dalam inimpiku. Aku berkata, "Nasihati aku."
"Empatinya orang-orang kaya kepada orang-orang miskin demi meraih ganjaran dari Yang Maha Penyayang adalah suatu hal yang baik," kata Imam Ali. "Yang lebih baik lagi adalah ketika orang-orang miskin memandang rendah orang-orang kaya, dan hanya bersandar pada kemurahan hati Sang Pencipta alam semesta." Beliau menambahkan.

No comments: